Berwirausaha Sambil Melestarikan Lingkungan

Sleman, Senyumkita.com – Pada Selasa, 16 juli 2013 telah terlaksana buka bersama dengan anak-anak panti asuhan Al Qohar, sebagai rangkaian acara Senyum Ceria Ramadhan ke-empat (SCR#4). Sebelumnya sudah berlangsung SCR di panti asuhan Miftahunnajah Bantul, Al Falah Kota gede dan Aminah Magelang. Sekitar 30 anak panti Al Qohar menghadiri SCR KE 4 yang bertajuk kewirausahaan. Seperti SCR sebelumnya, acara kali ini dihadiri oleh pembicara yang sukses dalam berwirausaha, beliau adalah SBY, Susilo Bayam Yogyakarta. Menekuni dunia kewirausahaan berupa kripik bayam, sampai bayam menjadi sapaan akrabnya.

Berawal dari kerja serabutan berupa servis jok dan tambal ban, mas Susilo merintis usaha kripik bayam dari non sampai hari ini menjadi jajanan khas jogja yang mempunyai brand. Mas SBY “sapaan akrab mas Susilo”, memaparkan dengan gamblang bagaimana memulai karir hingga menjadi sukses. Banyak tips yang disampaikan untuk menjadi seorang pengusaha sukses. Pesan beliau terhadap peserta yang rata-rata masih SMK se-derajat (sekolah menengah kejuruhan) yaitu: “untuk anak jenjang SMK lebih baik mengumpilkan ide lebih dahulu, jangan melangkah terlalu jauh”. Meskipun begitu tidak ada salahnya anak SMK memulai karir menjadi pengusaha sukses.

Kunci kesuksesan berwirausaha menurut mas SBY ada beberapa yaitu: pertama yakin bahwa usaha yang di jalankan akan sukses. Beliau memberi contoh sebuah doa, “bagaimana Allah akan mengabulkan doa, orang kalian aja kurang yakin doa itu akan terkabul”. Tutur mas SBY. Yang kedua adalah niat. Setelah keyakinan tertanam dalam hati, niat harus ditata dengan benar. Niat adalah langkah awal memulai sukses. “Niatlah menjalankan wirausaha karena Allah, untuk beribadah dan membantu sesama”, pesan mas SBY kepada peserta. Setelah sukses harus bersyukur dan berbagi kepada sesama, tambah beliau.

Kegiatan yang dilakukan mas SBY untuk membantu sesama digambarkan dengan usaha yang sekakin maju, akan menyerap banyak karyawan, “berarti kita sudah membuka sedikit lapangan kerja”, tambahnya. Bukan hanya karyawan, mas SBY juga sering mengadakan workshop di daerahnya, beliau berbagi jurus usaha kripik bayamnya menjadi besar, donasi yang diberikan pada sesama juga berwujud donor darah. Karena keterbatasan keuanggan maka beliau memilih mengadakn donor darah untuk disalurkan kepada yang membutuhkan.

Selain mas SBY, panitia SCR juga mengundang komunitas Earth Hour Jogja. Organisasi yang berada dibawah naungan WWF yang fokus pada lingkungan. Seperti yang orang-orang tau bahwa setiap tanggal 29 maret Earth Hour Jogja dan seluruh Earth Hour melakukan penghematan energi yang berbentung memadamkan lampu lambang sebuah kota selama 60 menit, contoh negara perancis dengan menara Eifel. Selain memadamkan lampu, Earth Hour mempeerluas cakupannya kepada hidup sehat dan menjaga keseimbangn lingkungan.

Berwirausaha dan menjadi pengusaha sukses adalah impian setiap orang, namun ingatlah keseimbangan lingkungan. Bagaimana limbah usaha bisa tertata agar tidak merusak lingkungan. Mengusung tema “INI AKSIKU, MANA AKSIMU”, Earth Hour Indonesia mengajak anak-anak muda untuk mulai berhemat energi. Mulai dari diri sendiri yaitu: mematikan lampu kamar saat siang hari, menggunakan motor seperlunya dan mengurangi pengunaan botol minuman yang sekali pakai, dengan membawa botol yang bisa di isi kembali. Pesan bagi generasi muda adalah bekerjalah, berusahalah dan memjadi pengusaha sukses, namun selalu lihatlah orang sekitarmu, perhatikan pula lingkungan dan alam sekitarmu. Karena Allah sudah memberi manusia berupa alam seisinya untuk dimanfaatkan. Tugas manusia adalah menjaga dan melestarikan alam seisinya. [iroel]


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *