Tari Indang atau tari badindin merupakan salah satu tari daerah yang berasal dari budaya Minangkabau, Sumatera Barat. Tarian ini berkembang sejak abad ke 13. Dahulu kala tari indang digunakan sebagai media dakwah seiring masuknya agama Islam ke daerah Sumatera Barat. Tidak seperti seni tari pada umumnya, tari Indang tidak menonjolkan gerakan tubuh penari dalam pertunjukannya.
Panti Asuhan Al-Quddus terletak di Jalan Lempongsari Raya Desa Sedan, Sariharjo, Ngaglek, Sleman. Tari Indang merupakan tarian yang rutin diajarkan kepada anak panti yang tertarik dalam seni tari. Dibimbing oleh Intan dan Mey dari Senyum Community anak-anak panti berlatih tari Indang dua kali dalam seminggu yaitu pada hari Rabu dan Jum’at. Intan mengungkapkan inti dari tarian Indang yang berisi salam kepada sanak saudara sejalan dengan tujuan memperkenalkan Al-quddus ke khalayak.
Tari Indang secara rutin diajarkan sejak pertengahan Januari 2013. “Ritmenya yang cepat ditambah dengan tepukan membuat anak-anak sangat antusias mengikuti latihan”, ujar Intan. Sebanyak sepuluh orang anak di Al-Quddus tertarik dalam kegiatan tari indang. Ditemui di panti asuhan Al-Quddus, salah anggota seni tari, Wiwid, siswa kelas X SMK YPPN, “Aku senang dengan adanya kegiatan tari ini jadi bisa menambah kegiatanku di panti”.
Untuk menyambut Jogja Setia Fest, Intan mengungkapkan semua persiapan sudah lengkap mulai dari kostum dan yang lainnya. Diamini oleh Wiwid, “Saya dan teman-teman sangat antusias untuk tampil di Jogja Setia Fest. Menurut saya ini merupakan ajang untuk kami unjuk kemampuan yang kami miliki”.
penasaran?? silahkan lihat videonya ya 🙂
Leave a Reply